Saturday, April 28, 2012

8 Entrepreneur Cilik Dunia Tersukses

Masyarakat dunia selama ini mengenal Mark Elliot Zuckerberg sebagai pebisnis muda yang berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis yang menggurita.  Pendiri situs jejaring sosial Facebook ini bahkan dinobatkan sebagai nomor 1 dari daftar “100 Peringkat Orang Paling Berpengaruh di Era Informasi".

Pada era sebelumnya, William Henry Gates II atau lebih dikenal sebagai Bill Gates tampil sebagai pebisnis muda yang mampu membangun bisnis raksasa di bidang informasi teknologi.

Pengalaman-pengalaman itu pula yang mungkin mengilhami beberapa pemuda untuk mulai masuk dunia bisnis dalam usia yang relatif muda.

Seperti dikutip dari laman money.cnn.com, Minggu, 29 Mei 2011, saat ini terdapat 8 enterprenur muda dengan sepak terjang yang harus diawasi terus.

Ke delapan enterpreneur ini dianggap memiliki masa depan gemilang dengan gagasan bisnis yang ada di benak mereka.

Inilah 8 enterpreneur muda yang harus menarik perhatian dunia.

leanna1. Lean Archer (15 Tahun)

Pemudi berusia 15 tahun ini membuktikan bahwa menjalankan bisnis skala kecil yang bisa meraih kesuksesan bisa dibuat layaknya tempat bermain anak-anak.

Leanna Archer memutuskan untuk menjadi pebisnis di bidang perawatan rambut ketika berusia 11 tahun.

"Idenya datang ketika saya menerima banyak sanjungan mengenai rambutku dan seketika itu saya sadar harus berterima kasih pada produk rumahan yang saya buat," kata Archer. "Saya tidak akan kehilangan apa-apa karena saya pikir kalau ini tidak berhasil, perjalanan hidup saya masih panjang."

Perusahaan yang didirikan Archer, Leanna's Inc, membuat delapan produk organik, produk perawatan rambut, yang didalamnya termasuk tata rambut, krim rambut dan sampo.

Rahasia produknya merupakan resep turun menurun di keluarganya sejak lama dan dijamin bebas dari zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

Tahun lalu, Leanna's Inc mampu meraup pendapatan lebih dari US$100 ribu. Pebisnis cilik asal Long Island menargetkan pertumbuhan menjadi lebih dari US$300 ribu. Saat ini, perusahaan tengah berencana membangun kantor perwakilan di seluruh wilayah Amerika Serikat.

2. Robert Nay (14 Tahun)

Pada usia 14 tahun, permainan pertama yang dibuat Robert Nay, Bubble Ball, telah diunduh lebih dari 2 juta sejak dua pekan diluncurkan. Hal yang tidak terlalu buruk mengingat rata-rata permainan mobile hanya diundur beberapa ribu kali. 

Pada Januari lalu, Bubble Ball malah berhasil mengalahkan game mobile terbesar Anggry Birds sebagai permainan yang banyak diunduh dalam fasilitas Apple App store.

"Teman saya mengusulkan agar membuat permainan yang bisa digunakan di perangkat Apple. Saya berpikir ini hal yang menarik dan saya pun mencobanya," kata Nay.

Tanpa latar belakang ilmu pengkodean dalam komputer, Nay pergi ke perpustakaan publik untuk mempelajari bagaimana membuat program permainan.

Satu bulan setelah membaca beberapa buku dan memproduksi lebih dari 4.000 kode-kode program, Bubble Ball berhasil dibuat. Total biaya untuk memproduksi permainan ini mencapai US$1.200 yang berasal dari sumbangan orangtua Nay untuk membeli komputer Machintos dan perangkat lunak berlisensi.

Program permainan Puzzle yang tersedia untuk Apple dan perangkat berbasis Android ini, kini sudah diunduh lebih dari tujuh juta kali.

Perusahaan pengembangan permainan yang sudah memasuki tahun ke delapan ini, Nay Games, saat ini sedang mengembangkan beberapa tambahan baru pada Bubble Ball seperti proyek program lainnya.

3. Mark Bao (18 Tahun)

Pada usia 18 tahun, Mark Bao yang merupakan warga New York dinobatkan sebagai enterpreneur teknologi dan philanthropi paling sukses. Pemuda belasan tahun ini telah menjual tiga perusahaan website dimana dua diantaranya dianggap memberikan keuntungan sangat besar.

Satu perusahaan web-nya telah memperoleh anggota lebih dari seperempat juta hanya dalam tiga minggu setelah diluncurkan. Bao juga kini telah mulai mendirikan yayasan non-profit.

Perusahaan lamanya yang seluruhnya dibiayai sendiri yaitu threewords.me, situs media sosial dimana anggotanya menggambarkan tiga kata mengenai kepribadian temannya, Atomplan, perangkat manajemen bisnis kecil, dan Facebook Idol, aplikasi layaknya American Idol.

"Saya selalau tertarik dengan teknologi dan bagaimana ini bisa membuat perubahan," kata Bao. "Aksi enterpreneur menciptakan perubahan."

Perusahaan yang kini dibangunnya, Supportbreeze, adalah perangkat layanan konsumen yang membantu pebisnis dalam mengelola permohonan. Layanan ini secara dramatis membantu mengurangi waktu dan penggunaan tenaga kerja.

4. Lizzie Marie Likness (11 Tahun)

Juru masak yang mampu memberikan insiprasi sejak berusia dua tahun ini, dianggap sedang dalam jalurnya untuk menjadi pengganti Rachel Ray, juru masak yang membawakan program memasak di televisi.

Suatu ketika, orangtua Lizzie pernah bertanya bagaimana caranya memperoleh uang. Seketika itu, Lizzie menjawab, "Saya menjual makanan rumahan yang sehat untuk pasar lokal." Sejak saat itu, Lizzie dianggap sebagai pendiri dari Lizzie Marie Cuisine.

"Lizzie Marie Cuisine sangat unik karena saya mengajarkan anak-anak bagaimana memasak makanan sehat yang menyenankan dan bagaimana hidup sehat," ujar Lizzie. "Perusahaan saya mengajarkan masyarakat, tidak hanya memakan yang sehat tetapi juga bagaimana hidup sehat."

Beberapa tahun kemudian, pembicaraan mengenai resep originil dan kemampuan untuk memberdayakan kaum modal yang dimiliki Lizzie menjadi percakapan hangat penduduk lokal. Lizzie kemudian mendapat sejumlah undangan untuk memamerkan caranya memasak bersama sejumlah koki terkenal dalam sebuah acara.

Saat ini, Likness merupakan serial televisi paling diminati di WebMD Fit Channel dengan nama program Healthy Cooking with Lizzie. Dia juga baru saja menandatangani kontrak program terkenal TV terkenen dengan salah satu perusahaan di New York, DBG. Serta agen pemasaran digital global, Digitas.

5.  Farrhad Acidwalla (17 tahun)
Dengan bermodal US$10 dari orangtuanya, Farrhad Acidwalla telah masuk dalam peringkat entrepreneur pada usia 13 tahun ketika memutuskan membangun komunitas online yang khusus menyasar aviasi dan aero-modeling. Beberapa bulan kemudian, dia memutuskan menjual komunitasnya tersebut kepada seorang penggemar senilai US$1.200.

Empat tahun kemudian, Acidwalla menempatkan US$400 pada Rockstah Media sebuah agen yang fokus pada bisnis branding, pemasaran, dan pengembangan web di Maharashtra, India.

"Di masa depan, kami berencana mendiversifikasi usaha dan memperluas skala bisnis dengan memproduksi program hiburan berbahasa Hindi," kata Acidwalla. seraya mengungkapkan dirinya mempertahankan 42 pegawainya dengan menawarkan keuntungan kepemilikan saham.

6. Asya Gonzalez (14 tahun)
Asya lahir dari orangtua yang memang memiliki darah entrepreneur dan langkah itu pun ingin diikuti perempuan berusia 14 tahun ini.

"Saya menyadari bahwa keinginan saya adalah memperoleh kebebasan, menghasilkan uang dan peraturan sendiri. Kamu tidak bisa melakukan itu, semua hanya dengan menaiki jenjang perusahaan...kata Ayah saya," ujar Asya.

Pada usia 13 tahun, Gonzalez meluncurkan Stinky Feet Gurlz, sebuah perusahaan yang mendesain, memasarkan, dan menjual t-shirt era 1940-an dan perlengkapannya.

Perusahaannya juga menyumbangkan uang dari setiap pakaian yang dijual ke She's Worth It!, lembaga non profit yang dibangunnya dan dikhususkan pada perdagangan manusia dan perbudakan seks.

Asya menargetkan pendapatan perusahaan tahun depan bisa menembus US$20 ribu.

brian_wong7. Brian Wong (20 tahun)
Dua tahun lalu dalam sebuah perjalanan panjang menggunakan pesawat, Brian Wong menyadari banyak penumpang pesawat merupakan penggila games mobile dan bisa menghabiskan berjam-jam untuk melakukan hal itu.

Beberapa waktu setelah itu, mantan pegawai Digg ini mulai menggelar penelitian pasar dan mulai memikirkan rencana untuk platform program games.

Dalam setahun setelah ide itu muncul, Wong telah mampu meraup US$4 juta untuk pendanaan perusahaannya yang bernama, Kiip.

"Saya selalu gatal dengan hal-hal berbau entrepreneur, namun yang paling membuat saya bersemangat adalah peluang untuk menciptakan ulang ruang baru," kata Wong.

Kurang dari dua bulan, Kiip sudah dikenal sebagai jaringan pemberi hadiah mobile yang menawarkan penggila games hadiah sungguhan dari penghargaan virtual. Hadiah yang ditawarkan misalnya kupon untuk sebotol soda jika memperoleh nilai tertinggi atau menyelesaikan tingkatan tersulit.

Dengan akses lebih dari 15 juta penggila games dan klien, seperti Dr Pepper dan Sephora, entrepreneur muda asal San Fransisco ini berharap bisa menjadi pemimpin dalam bisnis periklanan bergerak.

8. Adam Horwitz (19 tahun)
Sejak usia 15 tahun, Adam Horwitz telah memiliki cita-cita entrepreneur-nya yaitu menciptakan perusahaan bernilai jutaan dolar AS ketika usianya sudah 21 tahun.

Tiga tahun berlalu dengan 30 usaha yang tidak sukses, Horwitz akhirnya bisa menghasilkan satu produk sukses bernama Mobile Monopoly. Pelatihan dengan sistem online ini mengajarkan masyarakat bagaimana cara menghasilkan uang menggunakan teknik pemasaran mobile dan mendatangkan keuntungan bagi Horwitz.

Dia lalu menambahkan beberapa pelatihan online lain, di mana setiap pelatihan menambah pendapatan dan akhirnya menghasilkan jutaan dolar AS ketika ulang tahunnya yang ke-18. Perusahaan Mobile Monopoly yang dibangunnya adalah platform pelatihan multimedia yang membantu pemilik bisnis.

"Saya senang bisa membangun sebuah bisnis dan memperhatikannya berkembang menjadi perusahaan besar," kata Horwitz.

Usaha lain yang sedang dibangun adalah Yeptext, sebuah layanan pesan singkat yang bisa membuat perusahaan memikat pelanggan di lokasinya masing-masing menggunakan iklan menggunakan pesan singkat ke telepon genggamnya. (*/Vivanews)

Thursday, April 26, 2012

Sindhuja, CEO Termuda dari India

 Sindhuja_Rajama
 Di saat remaja seumurannya menghabiskan waktu bermain Facebook atau bergosip, Sindhuja Rajamaran yang baru berumur 14 tahun justru berkarier sebagai CEO termuda dan animator 2D (dua dimensi). Aktivitasnya ini membuatnya mendapatkan gelar Guinness World Record sebagai CEO termuda di dunia.

Sindhuja Rajamaran, bukan remaja sembarangan.  Dia mendapat gelar sebagai CEO termuda dari Guiness World Record. Dengan karirnya ini, dia mengepalai perusahaan yang bernama Seppan dengan karyawan yang berusia lebih jauh darinya, antara 18 hingga 25 tahun untuk membuat iklan digital animasi.

Sindhuja terlahir dari keluarga mencintai dunia kartun. Ayahnya seorang pembuat karikatur yang pertama kali mengenalkan Sindhuja karikatur digital. Sedangkan, adiknya adalah penulis haiku (puisi pendek) termuda di India.

Perusahaan milik Sindhuja mempoduksi film animasi pendek dengan mengangkat isu global warming dan TBC sampai membuat desain kartu ucapan untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sindhuja yakin telah mencapai banyak hal. (*/Suara Media)


Wednesday, April 25, 2012

Callum Davis, Pebisnis Remaja yang Peduli Lingkungan

Masyarakat dunia kini semakin peduli terhadap lingkungan. Bisnis yang berkaitan dengan hal tersebut juga semakin semarak, termasuk produk kebun rumah ramah lingkungan.

Callum_DavisMelihat prospek yang cerah itu, pengusaha muda asal Inggris Callum Davis pun terjun ke bisnis tersebut. Pria berusia 19 tahun ini mengembangkan produk-produk kebun dan taman di rumah dan kantor, mulai dari pot, bunga hingga tanaman buah. Dia juga kerap menyilangkan berbagai jenis tumbuhan.

Produk bisnis ini telah mendapatkan pengakuan di Inggris. Bulan depan, usia Davis baru menginjak 20 tahun. Namun perusahaannya, EcoCharlie, yang mempekerjakan lima karyawan tetap tahun ini berhasil meraih pendapatan 150.000 poundsterling atau Rp2,12 miliar. Padahal, bisnis itu baru berusia satu tahun. Davis kini menjadi pengusaha muda Inggris yang mampu mencapai kesuksesan setelah mengembangkan inovasi, membuat produk kebun yang diterima pasar, mampu menggeser kompetitor, serta menjadi solusi bagi lingkungan. Besarnya keuntungan diperoleh karena Davis bukan hanya menjual produk,tapi juga jasa,termasuk sistem pengairan kebun dan pemeliharaan kebun. Untuk pengairan, dia mengembangkan sistem pengairan otomatis, Aquadrip, yang mampu mengalirkan air selama satu minggu di kebun.

Produk itu dibuat di barang-barang bekas. Davis juga memanfaatkan ampas kopi yang diperolehnya untuk dijadikan sebagai bahan mengusir siput dan kodok. Ampas kopi itu dikemas ulang dan dijual kembali ke masyarakat. Itu berawal ketika teman-teman karib Davis menjulukinya sebagai “pria kodok” karena keahlian di bidang yang berkaitan dengan lumpur dan tanah. Ditambah lagi, dia mengaku takut dengan kedua binatang tersebut. Dari hal itu, Davis justru mendapatkan inspirasi dari kebenciannya terhadap kodok dan siput. “EcoCharlie memproduksi pengusir hama yang terbuat 100 bahan alami dan tidak merusak lingkungan. Yang terpenting tanpa bahan kimia,” paparnya.

Sukses dengan serbuk pengusir siput dan kodok, selanjutnya Davis membuat produk baru, yakni pengusir tikus berupa dua benih tumbuhan. Dua benih tersebut harus ditanam bersama dan mampu menangkal tikus. Dia mengklaim bahwa penangkis tikus tersebut salah satu yang paling efektif dibandingkan produk lain di pasaran dan jaminan 100% alami. Apa yang diperoleh Davis saat ini setelah melewati pilihan sulit. Awalnya Davis sempat ragu sebelum terjun ke dunia bisnis, terutama menghadapi pilihan melanjutkan kuliah atau fokus bisnis. Namun setelah menyelesaikan studi diplomanya pada Juni 2008, dia memutuskan menangguhkan untuk sementara di Universitas Plymouth.

Faktor keluarga juga menjadi pertimbangan Davis menekuni dunia bisnis. Apalagi, bisnis ayahnya di bidang properti mengalami penurunan akibat resesi. Kemudian, ibunya pun memasuki usia pensiun. Ketika itu, dia berpikir bagaimana caranya menemukan jalan baru agar mendapatkan uang untuk hidup. Ditambah dengan latar belakang pendidikan lingkungan setingkat diploma yang pernah ditekuni Davis selepas SMA di Kampus Godalming, Surrey, Inggris, makin kuat posisinya agar lebih berkonsentrasi di EcoCharlie.

Davis menjalani aktivitas setiap hari mulai 08.30 pagi. Dia memulai pagi harinya dengan mengecek email dan melihat persediaan barang. Kemudian, menyusun jadwal promosi produk ke beberapa klien. Tidak ketinggalan, dia pun menyediakan waktu untuk bertemu dengan para mentor bisnisnya.

Saturday, April 7, 2012

5 Entrepreneur Muda yang Sukses Berbisnis di Usia Belia

Tidak pernah ada kata terlalu cepat untuk menjadi entrepreneur dan anak-anakpun bisa meraihnya bila mereka mau dan memeroleh dukungan dari banyak pihak. Namun sayangnya, dukungan itu justru sulit digapai karena faktor usia yang masih terlalu belia hingga menyulitkan anak membagi waktu antara studi dan mengelola bisnis. Padahal, bila mendapat pengarahan yang memadai, bukannya tak mungkin para generasi bangsa ini menjalankan bisnis di sela-sela waktu senggangnya. 
Nah, berikut ini adalah kisah sukses lima sosok entrepreneur muda yang berhasil membangun bisnisnya di usia yang tergolong belia, seperti dikutip dari laman Inventorspot.

#1: Anshul Samar – Founder dan CEO Alchemist Empire Inc

Anshul Samar yang kini duduk di bangku kelas 11 Bellarmine College Preparatory di Silicon Valley, California, Amerika Serikat, adalah pencipta kartu permainan edukatif yang dinilai efektif untuk mempelajari kimia.
Impian membuat kartu itu muncul sejak Anshul kelas 4, saat pertama kali dirinya berminat membuat permainan menyenangkan bagi anak-anak seusianya dalam mempelajari kimia yang bagi sebagian anak dianggap rumit. Impian Anshul terwujud ketika berusia 13 tahun dan duduk di bangku kelas 9. Kala itu, ia meluncurkan kartu permainan pertamanya melalui perusahaannya yang diberi nama Alchemist Empire Inc. 
Kini, meski telah meraup untung dari bisnisnya, Anshul tetap menikmati masa-masanya sebagai seorang anak sekaligus sebagai entrepreneur yang terus bekerja dengan giat.

#2: David Buckingham – Membangun Toilet di Alaska

Saat mengunjugi Alaska di usianya yang ke-16, David Buckingham memutuskan untuk membangun toilet yang cocok dengan lingkungan sekitar. Perusahaan yang didirikannya kemudian merealisasikan keinginannya dengan membangun toilet bergaya Alaska yang dijualnya seharga US$299. Entrepreneur muda ini mengakui bahwa produknya lebih fokus pada desain yang “auranya” diambil dari kebiasaan hidup masyarakat pedesaan di Alaska. Walau belum masuk jajaran entrepreneur di bawah 25 tahun dengan pendapatan fantastis versi Forbes namun kisah sukses Buckingham telah mewarnai sejumlah media di negerinya.

#3 : Ben Casnocha – Founder Comcate

Ide untuk mendirikan Comcate telah muncul sejak usia Ben Casnocha 12 tahun. Perusahaannya yang dibangun saat dirinya menginjak usia 19 tahun itu menyediakan perangkat lunak (software) e-government untuk pemerintah daerah di negerinya, Amerika Serikat. Perusahaan berbasis teknologi milik Ben ini ditaksir memiliki pendapatan sekitar US$750.000 per tahun.

#4: Aaron Swartz – Co Founder Reddit

Di usia 14 tahun, Aaron Swartz telah menjadi co-author RSS 1.0 dan tak berapa lama sesudahnya menjadi salah satu orang yang menciptakan jejaring sosial, Reddit. Saat ini Aaron memang sudah tak bekerja untuk Reddit tapi satu hal yang bisa dipetik dari pengalamannya adalah Aaron dapat menangkap peluang bisnis dari kemajuan dunia teknologi, bahkan ketika usianya masih tergolong belia.



#5: Jake Lunn, Founder Nautical Napkins

Kisah Jake Lunn merupakan bukti bahwa hal yang paling disukai bisa diubah menjadi bisnis berprofit. Usianya baru 11 tahun saat dirinya mendirikan Nautical Napkins, perusahaan yang memproduksi serbet khusus untuk kapal dan yacht. Jake kecil memang sangat menyukai kapal laut dan berminat untuk menciptakan sesuatu yang berkaitan dengan industri perkapalan.
Namun karena masih sangat belia untuk memeroleh lisensi produk, ia lantas mengelola bisnisnya dengan bantuan orangtua. Kisah Jake ini bisa dijadikan contoh dalam dunia entrepreneurship bagi para calon entrepreneur muda yang ingin mendirikan start-up berdasar atas hal yang paling disukainya.

Wednesday, April 4, 2012

Daftar 10 Orang Muda Terkaya di Dunia

1. Mark ZuckerbergTerlahir 26 tahun yang lalu, Zuckerberg yang mengaku sebagai seorang atheis kini  menggenggam kekayaan sebesar 24% saham dari Facebook. Majalah “Vanity Fair” menobatkannya sebagai orang pertama dalam daftar  orang paling berpengaruh dalam era informasi tahun 2010. Zuckerberg juga dinyatakan menduduki peringkat ke 23 di daftar 100 “Vanity Fair” tahun 2009. Zuckerberg juga menjadi figur yang paling mengagumkan karena mendapatkan kekayaannya ini tanpa mewarisinya dari orangtua. Kekayaan Zuckerberg dikabarkan sebesar 4 miliar dollar AS dalam bentuk kepemilikan Facebook.

2. Albert von Thurn und Taxis

Peringkat kedua diduduki oleh seorang pangeran Jerman yang bernama Albert Prinz von Thurn und Taxis yang berusia 27 tahun. Lain dari Zuckerberg, miliarder muda ini mendapatkan kekayaannya karena warisan dari sang ayah yang meninggal dunia di tahun 1990. Kekayaan ditaksir mencapai 2,1 miliar dollar AS.

3. Yang Huiyan

Sebagai pewaris tahta kerajaan bisnis ayahnya Yang Guoqiang, Huiyan sekarang memiliki kekayaan berupa kepemilikan saham sebanyak 58% Country Garden             Holdings Ltd. Huiyan diperkirakan memiliki kekayaan senilai 3,4 miliar dollar AS. Untuk menjalankan perusahaan dengan baik, Yang Huiyan telah menjalani pendidikan di Universitas Negeri Ohio, Amerika. Di Cina daratan, Yang Huiyan tercatat sebagai perempuan terkaya.

4. Li Zhaohui

Usianya baru 27 tahun tetapi Li Zhaohui telah memegang kendali di sebuah perusahaan besar bernama Shanxi Haixin Steel yang bergerak di bidang energi dan investasi. Kekayaan Li berjumlah 860 juta dollar AS. Li Zhaohui harus memimpin perusahaan setelah ayahnya tertembak dan meninggal di tahun 2003 lalu.

5. Fahd Hariri

Sebagai seorang putra bungsu dari Rafik Hariri pemimpin Lebanon, Fahd Hariri yang baru berusia 25 tahun ini mewarisi kekayaan sebesar 2,7 miliar dollar AS. Fahd berdomisili di Paris bersama ibunya dan mengelola sebuah studio desain.

6. Ayman Hariri

Di usia 27 tahun, Ayman Hariri yang juga kakak Fahd Hariri ini, memiliki kekayaan kurang lebih 2,7 miliar dollar AS. Ayman mengantongi gelar Bachelor of Arts and Science di Georgetown University dan kemudian menjalankan bisnis di bidang teknologi.

7. Yoshikazu Tanaka

Yoshikazu Tanaka adalah seorang pemilik layanan jejaring sosial khas Jepang bernama Gree. Kekayaan Tanaka menurut Forbes.com mencapai 1,4 miliar dollar AS. Dan hebatnya jumlah itu tidak didapatnya dari warisan. Lulusan Nihon University ini berusia 33 tahun.

8. John Douglas Arnold

Usianya menginjak tahun ke 35 dan Arnold sudah mengantongi kekayaan sebesar 2,7 miliar dollar AS. Di Amerika ia tercatat sebagai miliarder termuda. Arnold ialah seorang pengusaha yang menjalankan Wunderkind’s Centaurus Energy .Ia lulus dalam tiga tahun dari Vanderbilt University. Di tahun 1995, Arnold menjadi pedagang minyak dan konon berhasil meraup untung sebesar 750 juta dollar AS. Ia mendirikan Centaurus di tahun 2001 setelah Enron mengalami kebangkrutan. Dikabarkan pula bahwa keuntungan telah membaik hingga 200% sejak 2002.

9. Kostyantin Zhevago

Kekayaan bersih Konstantin menurut Forbes.com hingga Maret 2008 telah mencapai 3,4 miliar dollar AS. Zhevago merupaka entrepreneur muda sekaligus politisi terkenal di Ukraina. Ia juga orang Eropa Timur pertama yang memperkenalkan perusahaanya ke publik d Bursa Saham London. Di Ukraina ia memiliki sebuah bank yang bernama         Finance and Credit, yang cabangnya diketahui mencapai ratusan. Bidang bisnis yang digelutinya juga lebih dari satu, misalnya real estate, kimia, teknik, pembuatan kapal, makanan, farmakologi, metalurgi dan sebagainya.

10. Shahid Balwa

Keluarganya berpindah dari Mumbai ke Gujarat untuk memulai bisnis restoran. Balwa keluar dari bangku kuliah tanpa mengantongi gelar. Namun Balwa malah sukses dan berhasil membangun bisnis dan memiliki kekayaan hingga mencapai 1,02 miliar dollar AS. Ia bermitra dengan Vinod Goenka dalam DB Realty dan juga DB Etisalat. Prestasi yang sangat membanggakan mengingat ia mengumpulkannya sendiri. Balwa yang kini berusia 36 tahun tinggal di Mumbai, India beserta istri dan dua anaknya.