Monday, October 22, 2012

Bisnis Kontrakan Willow Tufano

Willow Tufano sekilas tampak seperti gadis remaja Amerika Serikat pada umumnya. Namun, ada beberapa hal istimewa yang membedakannya dari gadis remaja seusianya. Di usia baru menginjak 15 tahun, Tufano kini telah berencana membeli rumah keduanya.

"Saya telah membeli rumah pertama, dan akan membeli rumah kedua dalam waktu dekat," kata Tufano dalam sebuah wawancara dengan kantor berita CBS.

Bukan hanya sekedar bekerja paruh waktu. Tufano kini sudah menghasilkan uang dengan menjalankan bisnis penyewaan rumah di daerah North Port, Florida. Dengan kata lain, kini Turfano adalah seorang landlord atau pemilik kontrakan termuda di Florida.

Ketertarikan Tufano pada bisnis ini berawal dari pekerjaan ibunya sebagai seorang agen realestat. Sejak kecil, Tufano sering bepergian bersama ibunya dalam perjalanan bisnis. Dalam perjalanan bisnis tersebut, ia menyadari, pemilik rumah lama biasanya membuang banyak barang-barang yang sebenarnya masih bisa digunakan.

"Saya berkeliling bersama ibu saya dan melihat rumah-rumah ini. Salah satu rumah penuh dengan berbagai macam perabotan bagus. Saya bilang, saya bisa menjualnya," kata Tufano, menceritakan awal kariernya.

Dengan menjual perabotan, Tufano berhasil menggumpulkan 6.000 dollar AS. Uang itu kemudian ia gunakan untuk membantu pembayaran rumah seharga 12.000 dollar AS.

"Saya tengah mencoba mendapatkan rumah sebanyak mungkin selagi pasar sedang turun," katanya.

Tufano menjelaskan, saat ini targetnya adalah memiliki sekitar sepuluh rumah ketika berumur 18 tahun.

"Saya ingin mencoba membeli dua rumah setiap tahunnya," kata Tufano.

Tufano ini memang bukan gadis kecil biasa. Sampai saat ini, ia terus menghabiskan waktu senggangnya untuk mengumpulkan dan menjual barang-barang.

"Saya hanya mencoba dan menyimpan setiap receh yang bisa saya kumpulkan untuk membeli rumah lain," ujar Tufano.

Sebagai anak di bawah umur, Turfano saat ini belum dapat menandatangani akta tanahnya sendiri. Terpaksa Turfano meminta bantuan sang ibu, Shannon Moore. Namun, ketika Turfano menginjak usia 18 tahun, Moore telah berjanji akan menyerahkan semua surat-surat rumah kepada anaknya.

Pencapaian Turfano tergolong luar biasa, terutama untuk anak yang mengidap attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD). Ia sebelumnya meninggalkan sekolah luar biasa karena para guru mengatakan kepada sang ibu, bahwa anaknya tidak mampu fokus dalam pelajaran.

"Rasanya sedih mendengar orang lain mengatakan bahwa anak Anda punya masalah. Sekarang lihatlah dia. Saya benar-benar bangga padanya," kata Moore. (*/Kompas.com)