Konferensi teknologi TEDxManhattanBeach yang berlangsung di South
Bay, Los Angeles, pada 22 Oktober silam sontak menjadi riuh. Kehadiran
Thomas Suarez di tengah-tengah para ahli teknologi dalam sebuah ajang
bertajuk “Tranforming Learning” adalah pemicunya. Pasalnya, bocah
berusia 12 tahun itu mempresentasikan produk ciptaan serta perusahaan
startup-nya kepada khalayak dengan penuh percaya diri dan bahasa tubuh
yang mengingatkan publik akan mendiang Steve Jobs. Tak heran, jika
banyak pihak meramalkan dirinya sebagai pengganti pendiri Apple Inc
tersebut. Siapakah sebenarnya Thomas Suarez ini?
Thomas
hanyalah bocah asal California yang duduk di bangku kelas 6. Ia adalah
pendiri CarrotCorp, startup yang kini tengah mengembangkan aplikasi
untuk iOS. Bocah yang konon telah terpesona oleh komputer sejak sebelum
masuk TK ini mulai membangun impian dengan klub di sekolah. Ia mengajak
teman-temannya untuk masuk klub yang memiliki agenda menciptakan
aplikasi. Dari penjelasan Thomas, ada guru yang akan mengajarkan
anak-anak mengenai aplikasi untuk iPad di klub itu dan rencananya
keberadaan klub tersebut akan meluas ke seluruh distrik tempat
tinggalnya. Anak-anak yang tertarik masuk ke dalam ini takkan diminta
pungutan bayaran apapun.
“Banyak anak yang hobi bermain game tapi sekarang mereka ingin menciptakannya,” ujarnya seperti dikutip dari laman The Star,
Jumat (11/11). Ia melanjutkan, “Dan ini sulit karena tak semua anak
yang tahu di mana mereka bisa belajar membuat program. Tak banyak
orangtua yang juga memahaminya.” Dengan kecerdasannya, Thomas berusaha
membuat wadah di mana anak-anak seusianya atau bahkan lebih muda bisa
mengenal dunia programming sejak dini. “Bagi yang suka sepak
bola bisa masuk tim sepak bola, tapi bagaimana dengan anak yang gemar
membuat aplikasi?” paparnya dalam presentasi di TEDx seperti dilansir
dari Daily Mail, Selasa (15/11).
Pengagum Steve Jobs ini mengaku telah tertarik dengan coding
sejak taman kanak-kanak dan tak berapa lama sesudahnya ia mempelajari
secara otodidak program dasar lain seperti Python, C dan Java. Bocah
berponi ini mulai tergugah mencipta dan menjual aplikasi ketika Apple
meluncurkan Software Development Kit. Di penghujung tahun 2010, Thomas
merilis aplikasi pertamanya yakni Earth Fortune, program yang bisa
mengubah warna bumi berdasarkan peruntungan.
Karyanya yang paling laris bertajuk ‘Bustin Jieber’, game yang terinspirasi dari whac-a-mole itu memungkinkan player
bisa meninju secara virtual wajah idola muda asal Kanada, Justin
Bieber. “Saya membuatnya karena banyak anak di sekolah yang tak begitu
menyukai Justin Bieber,” candanya.
Kini, di tengah-tengah waktu luangnya, Thomas sedang sibuk mengelola
CarrotCorp. Startup itu berdiri untuk menjual semua aplikasi yang
berhasil diciptakannya. Ketika mempresentasikan produknya di TEDx,
Thomas membuat penasaran khalayak dengan memamerkan salah satu tagline
di laman tersebut yang berbunyi, ‘Uploading pictures will never be the
same. Coming soon’.
Untuk ke depannya, Thomas memiliki misi mengembangkan program
aplikasi untuk Android. Nah bagaimana menurut Anda, apakah bocah ini
layak memeroleh julukan ‘the next Steve Jobs’? (*/ely)
No comments:
Post a Comment