Menjadi kaya raya di usia muda merupakan impian banyak orang. Fraser
Doherty, pengusaha remaja Skotlandia, berhasil mewujudkan impian itu.
Kejelian melihat peluang bisnis merupakan kunci sukses Doherty.
Semuanya berawal dari rasa cintanya terhadap selai. “Sejak kecil, saya
memang memfavoritkan selai. Sejak usia delapan tahun, saya telah
memiliki berbagai proyek untuk membuat selai,” paparnya kepada The Sun.
Dia terus bekerja untuk menghasilkan selai yang terbaik.“Awalnya, saya
hanya berkeinginan menambah uang saku semata,”paparnya kepada BBC.
Tak
disangka-sangka, selai itu justru menjadi “masa depan” Doherty.
Mengandalkan teman-teman, saudara kandung, dan gurunya, Doherty memulai
bisnis di rumahnya pada saat berusia 14 tahun. Tepatnya pada 2002,
Doherty mulai membuat selai berdasarkan resep neneknya. “Penyemangat
datang ketika nenek saya mengajarkan bagaimana resep rahasia membuat
selai. Puncaknya ketika saya mampu membuat selai sendiri dan akhirnya
menjualnya dari pintu ke pintu,” ungkap Doherty.
Meski konsep
bisnis yang digelutinya termasuk model tradisional, dia terbilang
sukses. Doherty menjamin bahwa selai yang dibuatnya berasal dari buah
alami yang dipetik langsung dari kebun milik para petani di Skotlandia.
Rasa selai yang dibuat Doherty pun sangat kental dengan buah
dibandingkan merek lain. Doherty membuat selai dari dapur orang tuanya
di Edinburg, Skotlandia.
Selanjutnya, dia menjual selai itu
kepada tetangga dan teman-temannya di gereja. Sebagian besar pelanggan
pun mulai menjadi pelanggan setia Doherty. Selai itu bermerek Superjam.
Seiring perjalanan waktu, Doherty menerima pesanan dalam jumlah besar.
Dia lantas mendirikan pabrik dan mempekerjakan sekitar 200 orang.
Dia
sudah memiliki ratusan karyawan di saat usianya baru 15 tahun, ketika
teman sebayanya masih bergelut dengan buku dan menikmati masa remaja.
Dengan tekad untuk memajukan perusahaan yang dirintisnya, pada usia 16
tahun Doherty keluar dari sekolah dengan restu dari kedua orangtuanya.
Takdir berpihak kepada Doherty. Pada awal 2007, Waitrose, sebuah
supermarket high-end di Inggris, mendekati Doherty.
Mereka
berharap agar Superjam dijual di toko mereka. Hanya dalam beberapa
bulan, Superjam pun memasok 184 toko Waitrose. Bisnis selai Doherty pun
berkembang pesat. Sambutan publik sangat baik lantaran rasa selai
Superjam memang dikenal beda dengan merek lain. Ingin melebarkan sayap,
tanpa keraguan sedikit pun Doherty meminjam 5.000 poundsterling atau
sekitar USD 9.000 (Rp 86,4 juta) dari sebuah bank.
Rencananya,
dia ingin memproduksi tiga rasa selai, yaitu Blueberry &
Blackcurrant, Rhubarb & Ginger dan Cranberry & Raspberry. Tesco
dengan 300 jaringan tokonya juga menawarkan kerja sama dengan Doherty
untuk menjual Superjam. Doherty dijuluki sebagai pemasok termuda pada
sebagian besar supermarket di Inggris.
Dia pun diprediksi sebagai
“raja kecil”yang bakal menjadi “raja diraja” pemasok selai di Inggris.
Pada2008,Superjammampumenembus angka penjualan USD1,2juta atau naik 60%
dibandingkan 2007. Majalah bisnis ternama Forbes pun memuji. Kini,
Doherty berencana menyaingi Sainsbury, salah satu perusahaan yang
memproduksi berbagai jenis makanan terbesar di Inggris.
“Saya
membuat selai karena saya memang menyukai selai,”ujar Doherty. Pada
2008, Doherty meluncurkan sebuah proyek sosial bertajuk “Pesta Teh
Superjam” dan berhasil menyelenggarakan 100 pesta teh di Skotlandia dan
Inggris. Mereka yang diundang dalam pesta teh itu adalah orang berusia
lanjut yang tinggal sendiri atau mereka yang tinggal di panti wreda.
Selain
itu, Dorothy juga pernah mengoordinasi acara pengumpulan pakaian
rajutan. Pada 2008, pakaian rajutan itu dikirimkan ke anak yatim piatu
di India. Berbagai penghargaan diraih Doherty. Pada 2007, dia meraih
Global Student Entrepreneur of The Year,sebuah penghargaan bagi para
siswa yang menjadi pengusaha di seluruh dunia. (Sindo)
No comments:
Post a Comment