Tepoenggoela.com merupakan toko online yang khusus menawarkan aneka macam tart bercita rasa lezat. Topping buah fresh nan cantik, tektur lembut, rasa aduhai serta packaging menarik merupakan segelintir keunggulan tart factory ini. Tapi siapa sangka, pemilik online shop yang mulai dirilis 22 Juli 2011, bertepatan dengan ulang tahunnya, adalah seorang gadis remaja berusia 16 tahun.
Dia
bernama Amanda Angelica Lim, pelajar kelahiran 22 Juli 1995 yang
berdomisili di BSD City, Serpong, Tangerang. Di sela-sela tugas sekolah
dan kehidupan sosialnya, Amanda mengisi waktu senggang dengan mengelola
TepoengGoela.com. Melalui bisnis online-nya itu, ia memberanikan diri terjun ke dunia bisnis kuliner meski usianya masih terbilang belia.
TepoengGoela.com yang didesainnya sendiri menawarkan aneka macam variasi tart dengan dua pilihan ukuran yakni berdiameter 5 cm dan 13 cm. Harga yang dibanderol tergolong reasonable. Konsumen bisa memilih satu boks small tartlets berisi enam jenis tart berukuran diameter 5 cm dengan harga satuan Rp5.000. Sementara untuk tartlets
berukuran diameter 13 cm, per itemnya dijual Rp30.000. Untuk pemberian
nama, Amanda memakai TepoengGoela karena nama itu dapat
merepresentasikan sesuatu yang halus, manis dan ringan seperti tart-tartnya. Sedangkan ejaan lama dipakainya karena terkesan antik, unik dan homey (rumahan).
Kepada CiputraEntrepreneurship.com (CE), Amanda mengaku bahwa resep aneka tart
di TepoengGoela.com berawal dari koleksi sang bunda, Christina Handoyo,
yang memang berkiprah di jalur kuliner dengan mengambil spesialisasi
pastry. Bersama mamanya, Amanda lalu memformulasikan kembali resep-resep
tersebut dengan menguji coba dan melakukan sejumlah perbaikan hingga
berhasil memeroleh produk yang benar-benar lezat dan layak untuk dijual.
Untuk urusan dapur, Amanda memercayakannya kepada tim/bagian produksi
dan mamanya-lah yang bertugas memastikan bahwa bagian produksi itu
berjalan lancar.
Memilih tart
sebagai awal mula bisnisnya tak hanya semata-mata dilakukan Amanda
karena hobi menyantap kue yang tergolong ringan, fresh, sehat dan lezat
tersebut. Tapi menurut anak sulung dari dua bersaudara ini, masih jarang
khalayak yang memiliki pengalaman mencicip tart bertekstur, bercita rasa serta menyimpan sensasi yang unik. Karena itu, sebagai tart-a-holic, ia menggunakan fenomena itu sebagai sebuah kesempatan untuk berkreasi menyajikan tart yang bakal digemari konsumen.
Lalu
mengapa gadis yang bercita-cita menjadi ahli bedah ini memilih media
online untuk memasarkan produknya? “Saya memilih media online untuk
pemasaran karena tidak memerlukan modal besar, juga lebih mudah memulai,
me-manage, dan mengembangkannya. Kapasitas bisnis di dunia maya itu
tidak terbatas, jadi selalu bisa mengakomodasi secepat apapun
pertumbuhan bisnis saya. Bisnis online juga lebih mudah dijangkau oleh
pelanggan karena pelanggan tidak perlu repot datang ke toko untuk
membeli produk saya. Tinggal klik saja. Kami memberi kenyamanan lebih
untuk mereka,” jelasnya kepada CE melalui e-mail, Rabu (17/8).
Tepoenggoela.com merupakan pembuktiannya kepada khalayak luas bahwa entrepreneur muda bisa mengelola bisnis seprofesional entrepreneur
dewasa yang telah berpengalaman. Didirikan dengan modal kurang dari Rp1
juta dari orangtua sebagai bentuk dukungan, Amanda memilih anak-anak
muda sebagai segmen utama bisnisnya. Sebagai pemula, dia menilai bisnis
online menjual tart merupakan
bidang usaha yang relatif mudah dikelola dan tak memakan banyak waktu.
Karenanya, Amanda mampu menjalani bisnis ini tanpa harus mengorbankan
prestasinya di sekolah. Ia pun menjelaskan, “Pada hari biasa, rata-rata
waktu khusus untuk mengelola TepoengGoela.com jika ditotal hanya sekitar
1 jam. Karena serba internet, jadi saya tinggal utak-atik HP selayaknya
Twitter-an atau BBM-an dengan teman-teman.”
Sukses mengantongi laba sebesar 300 persen dari modal yang dikeluarkan di minggu ketiga launching
Tepoenggoela.com, Amanda telah menyiapkan beberapa strategi untuk
ekspansi bisnisnya. Mulai dari menambah varian produk baru hingga
keinginan memperluas market dengan cara menjalin kerja sama kepada
beberapa restoran untuk menyajikan produknya sebagai dessert atau makanan penutup.
Membagi rahasia keberhasilannya
mengelola usaha di usia dini, Amanda berkata, “Jangan minder karena
umur. Gunakan umur dan semangat muda sebagai keunggulan yang ditawarkan
bisnis kita. Ciptakan bisnis yang berkarakter agar unik, mudah diterima
dan dekat dengan pelanggan. Kelola dengan santai namun tetap profesional
dan gunakan daerah kekuasaan para anak muda: Twitter, Facebook, BBM
(BlackBerry Messenger), etc. Tunjukkan bahwa kita bisa mengelola bisnis
dengan cara kita sendiri.” (*/ely)
No comments:
Post a Comment