Tak harus menanti sampai lulus sekolah untuk menjadi entrepreneur.
Contohnya, seorang remaja di Amerika Serikat (AS) bernama Diane Keng.
Pengalaman
membuktikan, dia bisa merintis jalan sebagai pengusaha kendati masih
duduk di bangku SMA. Diane masih berumur 18 tahun, saat bersama kakaknya
sukses meluncurkan laman MyWeboo.com Maret tahun lalu.
Laman itu
berguna membantu sesama remaja mengatur laman-laman favorit, termasuk
situs jejaring sosial, ke dalam satu wadah. Pada pameran Web 2.0 Expo di
San Fransisco awal pekan ini, Diane memamerkan MyWeboo sekaligus
berupaya menarik minat para investor untuk menanamkan modal mereka guna
mengembangkan jaringan laman itu.
Layaknya seorang profesional,
Diane sudah pintar mengatur waktu. Setiap pagi, gadis yang tercatat
sebagai murid SMA Monta Vista di Kota Cupertino, negara bagian
California, sibuk dengan berbagai pelajaran, termasuk kelas ekstra ilmu
ekonomi terapan dan pemerintahan. Sore hari, Diane menjaga kebugaran
dengan berlatih badminton.
"Usia, gender, dan minim pengalaman
tidak membuat saya gentar untuk mengelola perusahaan," kata Diane
seperti dikutip laman harian The Wall Street Journal.
Bersama
kakaknya, Steven (25), Diane berstatus sebagai pendiri (founder)
MyWeboo. Dalam jabatan struktural, Steven berposisi sebagai Kepala
Eksekutif Korporat (CEO), sedangkan Diane adalah Direktur Pemasaran
(Marketing).
Dua bersaudara itu beruntung memiliki ayah yang
berprofesi sebagai pebisnis investasi - yang rutin bolak-balik antara
Beijing (China) dan Cupertino. Oleh ayahnya, Diane dan Steven diberi
modal awal US$100.000.
Diane mengaku bahwa MyWeboo merupakan
bisnisnya yang ketiga. Kali pertama dia berbisnis ketika masih berusia
15 tahun. Saat itu dia menggarap usaha sablon kaos.
Merasa tidak
mendapat untung yang sepadan, Diane meninggalkan usaha sablon kaos dan
mencoba mendirikan firma konsultan pemasaran produk remaja. Namun bisnis
yang satu ini membuat Diane sulit membagi waktu untuk belajar dan
bergaul. Maka, sejak Maret lalu dia bersama kakaknya mencoba peruntungan
di bisnis jasa internet.
Diane pun beruntung tinggal dan
bersekolah di lingkungan yang masuk dalam wilayah "Lembah Silikon"
(Silicon Valley). Kawasan ini dikenal sebagai pusat produksi
barang-barang berteknologi canggih dan sudah pasti banyak orang pintar
yang tinggal dan bekerja di wilayah itu.
Silicon Valley pun
dikenal sebagai penghasil sejumlah wiraswastawan belia. Salah satunya
adalah Gurbaksh Chahal, yang membuka bisnis online di bidang iklan,
Click Agents, saat masih berusia 16 tahun.
Dua tahun kemudian
Chahal menjual perusahaannya senilai US$40 juta sebelum akhirnya membuka
laman iklan baru, BlueLithium. Laman baru itu pun dia jual seharga
US$300 juta ketika usia Chahal baru 25 tahun.
Lembah Silikon juga
menghasilkan Kristopher Tate, yang di usia 16 tahun meluncurkan laman
berbagi foto, Zooomr. Kini, di usia 22 tahun, Tate menjalankan sebuah
perusahaan portofolio berbasis internet dari Tokyo.
Namun, para
remaja pebisnis itu tidak langsung mereguk kesuksesan. "Selama dua
tahun pertama mengelola Click Agents, saya mengorbankan masa muda," kata
Chahal. Dia pun terpaksa drop-out dari sekolah untuk berkonsentrasi
pada bisnisnya. "Saya tidur dan bekerja di kantor," lanjut Chahal.
(VIVANews)
No comments:
Post a Comment