Dylan Wilk memulai bisnis saat berusia 20 tahun. Bisnisnya pun dinilai
tidak prospektif lantaran hanya menjual gamekomputer melalui email.
Siapa mengira kini Wilk telah menjadi miliarder di Inggris?
Dari rumah
Wilk menjalankan usaha secara sederhana. Tapi hambatan tetap saja dia
alami. Ketika mulai berbisnis pada 1994 Wilk kesulitan mendapatkan
pinjaman dari bank. Bank menganggap usia Wilk ketika itu sangat muda.
Dengan
paradigma konvensional, para manajer kredit menolak usulan kredit yang
diajukan Wilk. Lantaran kecewa pada perbankan, Wilk pun mengajukan
pinjaman ke the Prince’s Trust, sebuah lembaga keuangan. Mereka pun
memberikan pinjaman senilai 2.500 poundsterling.
Dengan modal
tersebut Wilk menjalankan bisnis sederhana dan melakukan penghematan di
segala bidang. Demi menjalin hubungan dengan investor, Wilk mengandalkan
kontak via telepon. Dia juga menjamin seluruh pemasok game komputer
untuk menjadi mitranya. Nama bisnisnya pun dikumandangkan, Gameplay.
Dia menawarkan harga yang sangat kompetitif sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain. Di seluruh pojok rumah
Wilk dipenuhi kardus game komputer. Lebih dari satu tahun Wilk
menjalankan bisnis dari rumahnya. Karyawannya pun hanya ibunya sendiri
yang rela membantu dengan penuh kasih sayang.
Wilk dikenal
sebagai pengusaha ulet. Ketegaran dan kesabaran mampu menyelamatkannya
ketika Gameplay menghadapi gugatan di pengadilan. Dia menang dalam kasus
tersebut. Namanya pun melambung. Hingga pada Agustus 1999 Gameplay
masuk bursa saham dan meraih 88 juta poundsterling. Ketika berusia 29
tahun, 4 juta poundsterling masuk ke kantong pribadi Wilk.
Pria
yang keluar dari sekolah menengah pada usia 16 tahun itu memiliki ambisi
yang tidak muluk-muluk. ”Saya menginginkan sebuah keluarga. Ketika saya
memiliki waktu bagi mereka, saya akan fokus pada keluarga,” katanya
dikutip dari Guardian.
Kendati demikian Wilk sadar, kebahagiaan
bukan diukur dari materi semata, uang di bank, dan kesempatan bisnis
yang terbuka lebar. Kebahagiaan ternyata diartikulasikan secara nyata
oleh Wilk dalam bentuk membantu sesama.
Dia membantu masyarakat miskin di Filipina dengan mendirikan rumah bagi mereka. Sebagai bentuk kepedulian, dia menjual mobil mewahnya demi pembangunan 80 rumah. ”Saya membantu orang miskin karena saya ingat bahwa saya dilahirkan sebagai orang miskin,” paparnya. (Sindo)
No comments:
Post a Comment