Wednesday, August 29, 2012

Joshua Bell : "BERHENTILAH SEJENAK DAN DENGARKAN"

 
Pada suatu pagi, di bulan Januari yang dingin, seorang pria duduk di sebuah bangku stasiun di Washington DC dan beberapa saat kemudian mulai bermain biola. Dia memainkan 6 lagu Bach selama kurang lebih 45 menit. Pada waktu itu, karena jam sibuk, di perkirakan ada sekitar 1000 orang lebih yang melewati stasiun tersebut, sebagian besar mereka adalah berangkat kerja.
Tiga menit berlalu, nampak seorang pria tua meperhatikan dan menyadari bahwa ada seorang musisi bermain. Dia memperlambat kecepatannya, dan berhenti beberapa detik, dan kemudian dengan secara tergesa-gesa berlalu untuk mengejar jadwalnya.
Satu menit kemudian, pemain biola itu menerima tips 1 dollar pertamanya ketika seorang wanita melemparkan uang tersebut tanpa berhenti dan terus berjalan. Beberapa menit kemudian, seseorang bersandar di dinding untuk mendengarkannya, tetapi pria itu kemudian melihat jamnya dan berjalan lagi. Jelas bahwa dia terlambat untuk kerja.
Seseorang yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh adalah seorang bocah berumur 3 tahun. Ibunya menggandeng dengan terburu-buru tetapi anak tersebut berhenti untuk melihat sang pemain biola. Akhirnya, ibunya menarik lengan anak tersebut, dan kembali berjalan, sambil membalikkan kepalanya. Kejadian itu terulang juga pada beberapa anak lainnya. Dan orang tua mereka juga memaksa mereka untuk terus berjalan.
Selama 45 menit musisi itu bermain biola, dan hanya 6 orang yang berhenti untuk melihatnya. Sekitar 20 orang memberikannya uangnya, tetapi kemudian melanjutkan perjalanannya. Dia mengumpulkan $32. Ketika dia selesai bermain dan keheningan muncul, tidak ada tepuk tangan atau penghargaan apapun.
Dari ribuan orang yang melewatinya, hanya satu orang yang mengenalinya sebagai seorang musisi terkenal. Wanita ini pun menyapa pemain biola tersebut dan berkata bahwa dia sebelumnya melihat pertunjukannya di tempat lain dan sangat mengaguminya. Pemain biola pun mendekatinya, terjadi sedikit perbincangan tentang kejadian di stasiun tersebut.
Pemain biola tersebut adalah Joshua Bell, salah seorang musisi paling bertalenta di dunia. Ia baru saja memainkan salah satu musik terumit yang pernah dituliskan, dengan sebuah biola seharga 3.5 juta dollar. Dua hari sebelum permainannya di kereta api bawah tanah, Joshua Bell bermain di sebuah teater di Boston dengan tiket yang sold-out dengan harga rata-rata $100.
 Ini adalah cerita nyata. Joshua Bell menyamar untuk bermain di stasiun dan acara tersebut diatur oleh Washington Post sebagai bagian dari eksperimen sosial tentang persepsi, rasa dan prioritas dari orang-orang. Bahan percobaannya adalah: dalam sebuah lingkungan yang umum pada waktu yang tidak tepat: Apakah kita menghargai sebuah keindahan? Apakah kita akan berhenti untuk menghargainya? Apakah kita akan mengenal talenta tersebut dalam konteks yang tidak terduga?
Salah satu kesimpulan yang mungkin bisa diambil dari percobaan ini adalah:
Jikalau kita tidak memiliki waktu untuk berhenti dan mendengarkan salah seorang musisi terbaik di dunia memainkan musik terbaik yang pernah ditulisnya, berapa banyak hal lainnya yang telah kita lewatkan dan kita kehilangan?
Berhentilah sejenak dan dengarkan.
Sering kali kita bergerak terlalu cepat dan terburu-buru sehingga kita kehilangan begitu banyak hal berharga di dalam hidup kita.


No comments: